Dua minggu ini anak-anakku sedang
giat-giatnya berdagang. Sebagai anak
sekolah dimana lagi jualannya kalau bukan di sekolah. Alhamdulillah mereka semua ternyata punya
minat untuk jadi pengusaha.
Pulang sekolah setengah 3 siang,
aku melihat Muthi’ah dan seorang temannya sedang asyik mengerjakan sesuatu di
ruang keluarga. Terdengar sesuatu
seperti sedang ditumbuk. Sesekali terdengar suara mereka tertawa cekikikan. Ternyata mereka sedang membuat kue bola-bola
coklat. Kue-kue itu mereka kemas dalam plastik mika kecil, berisi 3 buah kue
bola coklat, yang dijual seharga seribu rupiah.
Esok siangnya, dengan gembira dia
ceritakan bahwa dagangan mereka laris manis. Sorenya kemudian dia membuat
kembali kue bola-bola coklat. Kali ini join dengan adiknya, Rufaidah. Alhamdulillah kembali terjual habis. Kali lain aku buatkan kue lumpur. Mereka betul-betul menikmati berdagang dan
menghasilkan uang dari keringat sendiri. Dalam hal bisnis, Muthi’ah punya
cita-cita kelak bisnis kuliner, jadi chef dan punya restoran sendiri. Sementara Rufaidah cita-cita bisnisnya ingin punya
supermarket dengan brand sendiri.
Nah, kalau yang laki-laki, di
sekolahnya justru memang dilatih berbisnis.
Setiap semester mereka selalu pelatihan dan magang di beberapa tempat
pilihan sekolah, seperti percetakan, industri makanan, bahkan agrowisata
seperti di Tegal Waru, Bogor. Mereka juga
dilatih membuat sendiri kerajinan tangan untuk dijual.
Kalau yang SMA, dagangannya lain
lagi. Mereka berdua yang sulung dan yang kedua join jualan manset, kaos kaki, kadang-kadang
juga jilbab.
Ini nih dagangan anak-anakku,
yang ada dokumentasinya
Anak-anakku semua, ini adalah
cikal bakal, permulaan yang bagus.
Kalian sudah punya minat dan usaha.
Umi do’akan, apapun pilihan kalian kelak, mudah-mudahan bisnis kalian
masing-masing sukses semuanya. Aamiin.
Masya Allah, keren banget mak anak-anaknya :) itu dijual ke teman-temannya? aku seneng banget deh liat anak-anak yang kreatif gini.. Gimana caranya mak, anak-anaknya bisa punya inisiatif berdagang gitu? aku pengen juga deh supaya anakku nanti bisa mandiri dan berani jualan..
BalasHapusiya mak dijual ke temen-temennya. itu soalnya temen mereka juga pada jualan di sekolah jadi deh dia terpancing. kalo yang kecil gak boleh jualan di sekolahnya mak, jadi dia join bikin n modal aja sama saudaranya. investasi gitu..hehe..
BalasHapus