Inilah salah satu kegiatan saya selain jadi pendidik di sekolah, yaitu jadi pendidik di kampung. Bergabung dengan ormas wanita kami menebar rahmat dengan mengajar BTA (Baca Tulis Al Qur’an), mulai dari yang masih iqro’ sampai yang sudah qur’an tapi masih belum benar tajwid dan makhroj-nya. Suasana begitu akrab tanpa segan dan malu dari ibu-ibu ini. Meskipun ada diantara mereka yang anaknya sudah lebih baik bacaannya. Kegiatan berlangsung dari rumah ke rumah, setiap Kamis sore. Selesai mengaji acara dilanjutkan dengan mengkaji qur’an, yakni dengan penyampaian tausiyah/nasihat-nasihat dengan mentadabburi isi al qur’an. Dan tentu saja tidak seru acara ibu-ibu kalau tidak ada makan-makannya, meskipun sederhana saja. Dengan demikian semoga semakin erat keakraban antar anggota.
Di kampung yang lain, kami menebar rahmat dengan mendirikan
Rumah Jahit, yakni tempat kursus menjahit gratis untuk memberdayakan ibu-ibu
rumahtangga. Tepatnya yang mendirikan
adalah seorang teman pengusaha konveksi. Di tempat yang padat penduduk ini
kebanyakan ibu-ibu tidak ada aktifitas yang menghasilkan padahal secara ekonomi
mereka tidak terlalu mapan. Tidak heran
peminatnya kemudian membludak. Tetapi
mesin jahit yang tersedia terbatas, itupun sebagian dipinjam dari teman-teman
yang tidak terpakai. Kursus dilaksanakan selama 3 hari, Jum’at-Ahad. Khusus hari Ahad, sebelum aktifitas jahit menjahit
peserta diajak mentadabburi al qur’an dahulu, sehingga harapannya mereka tidak
hanya sejahtera di dunia tapi juga diakhirat kelak. Aamiin. Nah, kalau teman-teman yang lain kebagian
jadi guru jahitnya, saya kebagian jadi juru tausiyah/ tadabbur qur’annya.
Semoga aktivitas ini membawa keberkahan ya..aamiin.
Kampung berikutnya terletak sedikit lebih jauh dan jalannya
tidak terlalu bagus. Kampung ini disebut daerah transmigrasi social yang
disingkat transos. Meskipun begitu, penduduknya bukan transmigran dari seberang
pulau, melainkan penduduk desa tetangga. Konon kabarnya, desa tersebut dulu
pernah mengalami bencana gempa sehingga menghancurkan rumah-rumah mereka. Lalu penduduknya direlokasi kesini, dengan rumah-rumah
sederhana bantuan pemerintah. Kegiatan berlangsung setiap Jumat. Sayangnya di
daerah ini peminatnya sebagian besar ibu-ibu separuh baya ke atas. Itu pun hanya berjumlah
belasan orang saja.
Kampung yang lain adalah Muaro Gulo, sekitar 45 menit dengan
kendaraan bermotor, tetapi jalannya cukup mulus. Jika musim duku dan durian sangat
menyenangkan datang kesini, karena disini termasuk daerah sentra. Di kiri kanan jalan menuju kesana adalah
kebun duku milik warga setempat.
Sementara kebun durian dan karet terletak lebih ke dalam setelah
perumahan warga. Alhamdulillah kegiatan
keagamaan disini sangat baik, terlihat dari jamaah pengajiannya yang berjumlah
lebih dari 60an ibu-ibu beragam usia.
Bahkan ketua pengajiannya belum berkeluarga. Pengajian berlangsung hari
Jum’at siang, tetapi biasanya kami bergantian datang kesana.
Nah begitu deh mak-emak, aktivitas beredar dari satu kampung ke
kampung yang lain. Masih ada beberapa yang lain. Tapi tentu saja saya pun mengikuti kajian di masjid dekat rumah. Biasanya yang memberi tausiyah Ust Endang
sebagai pengisi tetapnya. Saya hanya menggantikan sesekali jika beliau
berhalangan dan jika diminta menggantikan oleh Ibu Ketua tentunya :)
Ormas wanita apa Mak?
BalasHapusamin.. semoga berkah setiap aktivitasnya ya Mak,,:)
Salimah Mak Nurin, aamiin...makasih sudah mampir di gubuk sederhanaku ya..
Hapussaluuttttt maaaakkk :-D
BalasHapusAduh mak Icha, malu deh saiia, ini cuma sebuah bentuk berbagi kebaikan buat sesama, dan menunaikan kewajiban "ballighu 'anni walau aayah" dan belum ada apa-apanya mak....
Hapusmakasih sudah mau mampir yaa
mak Ismi salam kenal ya ^^
BalasHapuswah senang ya mak bisa rutin mengikuti pengajian apalagi jadi narasumbernya, masya Allah
salam kenal juga mak RumahJurnalku hehe ..seringnya saya jadi pendengar kok mak, pembelajar..
Hapustengkyu sudah mampir ya
semoga ilmunya membawa berkah Mak buat emak" semuanyaaa :)
BalasHapusaamiin..iya mak terkadang kasihan sama ibu-ibu di kampung, sedikit sekali penambahan wawasan mereka..ini hanya sedikit upaya saja mak..semoga membawa berkah..aamiin
BalasHapusWaaahh...senangnya! Bisa jalan-jalan sambil menebar Ilmu. Mata segar,hati adeemm...Jadi kepengen! :)
BalasHapus