A'uuzubillaahi minassyaithoonirrojiim
"Mereka (istri-istrimu)
merupakan pakaian bagimu dan kamu merupakan pakaian bagi mereka” (QS Al Baqoroh
187)
Pakaian hakikatnya adalah penutup yang melindungi. Melindungi
pemakainya dari dinginnya cuaca atau panasnya mentari. Juga dapat menyelimuti dan menghangatkan
tubuh pada musim dingin. Selain itu pakaian
pun dapat digunakan untuk menutupi kekurangan tubuh pemakainya. Dan yang pasti
pakaian adalah penutup aurat bagi kaum muslimin.
Sebagaimana halnya pakaian, demikian pula suami-istri. Mereka adalah penutup satu dengan yang
lainnya.
Seiring waktu pernikahan berjalan, suami akan semakin banyak
mengetahui perilaku istrinya. Mengetahui
kekurangan dan rahasia masa lalunya. Mengetahui perangainya. Begitupun sang
istri akan semakin banyak mengetahui kekurangan dan kelebihan suaminya. Maka mereka harus berfungsi sebagai penutup
bagi yang lainnya. Menutupi
perkataannya, perbuatannya, rahasianya, dan apa-apa yang disembunyikannya. Melindungi aib-aibnya, menutupi kekurangannya.
Tidak menceritakan kepada siapapun, termasuk kerabat dekatnya.
Rasulallah saw menyampaikan sebuah jaminan “Tidaklah
seseorang menutupi aib seorang muslim di
dunia, niscaya Allah menutupi aibnya di dunia dan akhirat” (HR.
Muslim)
Termasuk bagian dari perlindungan antara suami istri adalah
tidak membuka rahasia hubungan khusus mereka berdua di hadapan laki-laki atau
pun perempuan lainnya.
Diceritakan oleh Abu Hurairah, “Suatu saat RasulallahMuhammad
SAW shalat bersama kami. Setelah membaca salam beliau menghadap kami
lalu bersabda : Tetaplah di tempat
kalian. Apakah ada diantara kalian orang
yang menemui istrinya, mengunci pintunya dan menutupkan tirainya, lalu dia
keluar dan mengatakan kepada orang lain “Aku telah melakukan begini begitu
kepada istriku”? Orang-orang pun terdiam.
Lalu beliau pun menghadap kaum
wanita dan bertanya, “Adakah diantara
kalian yang bercerita?”
Seorang wanita lalu menjawab, “Demi Allah, ada kaum laki-laki dan wanita
yang suka bercerita”
Lalu nabi bersabda: “ Tahukah kalian perumpamaan orang yang
berbuat demikian? Dia seperti setan lelaki dan perempuan. Keduanya bertemu pada sebuah gang, lalu
bergaul, sedang orang-orang menontonnya (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Demikianlah etika kenabian dalam
melaksanakan ayat “mereka adalah pakaian bagimu dan kamu merupakan pakaian bagi
mereka”. Mereka adalah penutup dan
pelindung satu dengan lainnya. Istri menjadi penutup dan pelindung bagi pria
tatkala ia nyaris dikalahkan dorongan nafsunya.
Suami merupakan pelindung dan pemelihara istrinya tatkala ia didominasi
perasaan dan kelemahan kewanitaannya.
Dengan etika saling menutupi ini,
in sya’ Allah keluarga akan lebih
terjaga keselamatan dan keutuhannya.
Sumber : qur’an disini
Tokoh-tokoh yang diabadikan al qur’an 2/Dr Abdurrahman Umairah/GIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar