Sabtu, 18 Januari 2014

#1Hari1Ayat ; Mintalah PadaKu, Pasti Kuberi

 40:60 


Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina" (QS 40 : 60)

Seorang wanita separuh baya datang ke rumah kami suatu siang. Ini bukan kali pertama dia datang. Saya perhatikan, mungkin setiap 2-3 bulan sekali dia kesini.  Tujuannya sama, yakni meminta-minta. Tapi alasan yang dikemukakannya berganti-ganti. Terkadang dia bilang anaknya dirawat di rumah sakit, suaminya pergi meninggalkannya begitu saja, atau dia kelaparan karena sudah beberapa hari tak makan.

Selain itu saya juga sering kali menemukan ibu itu ketika sedang berada di rumah teman di lain kelurahan.  Pengalaman teman itu ternyata juga sama dengan saya. Hal ini membuat saya jadi kurang respek dengan ibu tersebut. Sehingga ketika dia datang lagi suatu saat, setelah saya beri keperluannya saya nasehati dia supaya menjadi orang yang jujur dan mencari nafkah yang halal. Tapi nyatanya di hari lain dia datang lagi. Saya jadi berfikir mungkin memang pekerjaannya meminta-minta.

Seringkali manusia mengandalkan hanya meminta pada manusia lainnya. Padahal Allah berfirman “Berdo’alah padaKu, niscaya Kukabulkan”.  Dalam bahasa lain, “Mintalah padaKu, pasti Kuberi”.  Allah SWT menjanjikan akan memberi siapa saja yang meminta, tanpa membatasi berapa jumlah yang diminta.  Sungguh Allah Maha Pemurah.  Allah tak pernah menolak hambaNya yang datang dengan penuh harap. Sementara manusia yang diminta, juga adalah hamba. Makhluk, yang tak punya kekuatan untuk memberi tanpa batas.

Sebenarnya kata ud’uuni yang berasal dari kata Da’A-yad’u- berarti menyeru, mengajak. yang di ayat lain diartikan menyembah atau beribadah.  Sehingga pengertian ud’uuni astajib lakum adalah “Serulah untuk menyembah Aku, maka akan Aku terima ibadahmu.

Dengan demikian jika kita bermaksud meminta kepada Allah, maka hal ini mengandung makna bahwa kita harus beribadah dan menyembahNya lebih dulu, yakni mengikuti aturan dan sunnah-sunnahNya lebih dulu.  Jika kita meminta harta kekayaan kepada Allah, aturannya adalah kita harus berupaya dengan usaha untuk mendapatkannya.  Karena begitulah sunnahNya, aturanNya.

Maka hendaklah manusia meminta kepada Allah.  Dengan kerja. Dengan usaha. Dengan do’a. Maka in sya’ Allah akan diterimalah usahanya itu. Dan diberiNyalah yang kita minta, sesuai kebutuhan kita. Wallahu a’lam


 sumber : qur'an
               Negara Islam Darussalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar