Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina" (QS 40 : 60)
Seorang wanita separuh baya datang ke rumah kami suatu siang. Ini bukan kali pertama dia datang. Saya perhatikan, mungkin setiap 2-3 bulan sekali dia kesini. Tujuannya sama, yakni meminta-minta. Tapi alasan yang dikemukakannya berganti-ganti. Terkadang dia bilang anaknya dirawat di rumah sakit, suaminya pergi meninggalkannya begitu saja, atau dia kelaparan karena sudah beberapa hari tak makan.
Selain itu saya juga sering kali menemukan
ibu itu ketika sedang berada di rumah teman di lain kelurahan. Pengalaman teman itu ternyata juga sama
dengan saya. Hal ini membuat saya jadi kurang respek dengan ibu tersebut.
Sehingga ketika dia datang lagi suatu saat, setelah saya beri keperluannya saya nasehati dia
supaya menjadi orang yang jujur dan mencari nafkah yang halal. Tapi nyatanya di
hari lain dia datang lagi. Saya jadi berfikir mungkin memang pekerjaannya
meminta-minta.
Seringkali manusia
mengandalkan hanya meminta pada manusia lainnya. Padahal Allah berfirman “Berdo’alah padaKu, niscaya Kukabulkan”. Dalam bahasa lain, “Mintalah padaKu, pasti
Kuberi”. Allah SWT menjanjikan akan
memberi siapa
saja yang meminta,
tanpa membatasi berapa jumlah yang diminta.
Sungguh Allah Maha Pemurah. Allah
tak pernah menolak hambaNya yang datang dengan penuh harap. Sementara manusia yang diminta,
juga adalah hamba. Makhluk, yang tak punya kekuatan untuk memberi tanpa batas.
Sebenarnya kata ud’uuni yang berasal dari kata Da’A-yad’u- berarti menyeru, mengajak. yang
di ayat lain diartikan menyembah atau beribadah. Sehingga pengertian ud’uuni astajib lakum
adalah “Serulah untuk menyembah Aku, maka akan Aku terima ibadahmu.
Dengan demikian jika kita
bermaksud meminta kepada Allah, maka hal ini mengandung makna bahwa kita harus
beribadah dan menyembahNya lebih dulu, yakni mengikuti aturan dan sunnah-sunnahNya
lebih dulu. Jika kita meminta harta
kekayaan kepada Allah, aturannya adalah kita harus berupaya dengan usaha untuk
mendapatkannya. Karena begitulah
sunnahNya, aturanNya.
Maka hendaklah manusia meminta kepada Allah. Dengan
kerja. Dengan usaha. Dengan do’a. Maka in sya’ Allah akan diterimalah usahanya
itu. Dan diberiNyalah yang kita minta, sesuai kebutuhan kita. Wallahu a’lam
sumber : qur'an
Negara Islam Darussalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar