Rabu, 15 Januari 2014

#1Hari1Ayat : Muhasabah Diri

A'uuzubillahi minasy syaithoonirrojiim
22:1
 22:2

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).  (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”. (QS Al hajj 1-2)

Cuaca akhir-akhir ini benar-benar sedang tidak bersahabat. Hujan yang semestinya membawa berkah, akibat ulah tak bertanggungjawab sebagian  manusia justru membawa bencana. Cuaca yang terang bisa tiba-tiba berganti hujan deras dengan guruh dan petirnya. Mendung tebal seakan tak ingin berlari dari langit dunia.


Begitulah kemarin, ketika kami mampir ke pasar untuk membeli  beberapa keperluan.  Ketika sedang memarkirkan motor, beberapa tukang parkir dan pedagang kaki lima yang duduk-duduk di pinggir jalan sahut menyahut berseru sambil melihat ke langit.  Mendung tebal menggelayut siap runtuh ke bumi. Yang mereka serukan adalah” Kiamatlah dunia! Kiamatlah dunia!”


Kiamat, kosa kata yang bagi mereka tampaknya biasa saja.  Jadi ingat, beberapa watu lalu, jagad kita diramaikan dengan berita akan datangnya hari kiamat yang disampaikan melalui sebuah film.  Konon katanya  para peramal bangsa Maya kuno dengan berani menyebutkan (kemungkinan) tanggal kejadiannya.


Tahukah kita apakah yang akan terjadi pada hari kiamat itu?  Bagaimana situasinya? Allah SWT menggambarkannya kepada kita dalam ayat di atas. Pada hari itu terjadi goncangan yang sangat dahsyat.  Sebegitu dahsyatnya hingga seorang wanita menjatuhkan anak yang sedang disusuinya.  Seorang ibu hamil tiba-tiba gugur kandungannya. Dan manusia berperilaku bak orang mabuk, berlari tanpa arah, berperilaku tak terarah.


Pada hari itu terjadi goncangan yang sangat dahsyat.  Samakah gambaran dahsyat kita dengan pengertian dahsyatNya?  Di ayat yang lain Allah menjelaskan:


“Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya. dan gunung-gunung dihancurluluhkan seluluh-luluhnya. maka jadilah ia debu yang beterbangan (QS 56 : 4-6)


“Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh. Dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosonglah ia (QS 84 : 1-4)


Sungguh mengerikan membayangkannya. Bakan gunung yang kokoh menjulang bak raksasa dapat hancurluluh menjadi debu yang beterbangan.  Langit terbelah, bumi melemparkan apa saja yang ada di dalamnya.


Belum lagi kalau kita mengingat apa yang akan terjadi setelah itu.  Manusia dikumpulkan, ditimbang amal perbuatannya, dan dibalas sesuai keadaannya.  Sudah siapkah kita?


“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya (QS 3 : 30)


Masihkan ingin meminta kiamat? Kejadiannya sudah dipastikan olehNya. Pasti terjadi suatu hari nanti. Maka mari menyiapkan bekal. Dan sebaik-baik bekal ialah taqwa.


“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal (QS 2 : 197)

#muhasabahdiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar