Rabu, 08 Januari 2014

#1Hari1Ayat : Belajar dari Ibrahim

 



“Ya Tuhan Kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian dari keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau/Baitullah yang dihormati, ya Tuhan kami, yang demikian itu adalah agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” ( QS Ibrahim 37)
 
BELAJAR DARI IBRAHIM AS


Ibarat pepatah air cucuran atap jatuh ke pelimbahan jua, maka perilaku anak sesungguhnya adalah cerminan kelakuan orangtuanya. Anak memang meniru apa yang ia lihat dari lingkungannya, orangtua khususnya sebagai lingkungan terdekat dan setiap hari bersama.  Bagaimana gaya makannya, gaya bicaranya, bahkan gaya hidupnya. 



Oleh karena itu Nabi Ibrahim berdo’a kepada Allah ketika meninggalkan istrinya bersama Ismail anaknya  yang masih bayi di sebuah tempat yang tandus dan kering, di negri yang belum ada manusia seorangpun, di dekat Baitullah:


“Ya Tuhan Kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian dari keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau/Baitullah yang dihormati, ya Tuhan kami, yang demikian itu adalah agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” ( Ibrahim 37)


Mari Kita Belajar dari Nabiyullah Ibrahim as :


Beliau ingin anaknya menjadi sholeh.  Gaya Hidup yang beliau lakukan adalah :


1. Mempercayakan pendidikannya pada seorang wanita sholihat, yang beriman kepada Allah. Ketika Ibrahim akan meninggalkan mereka, Hajar istrinya bertanya apakah ini perintah Allah.  Setelah Ibrahim menjawab Ya, maka ia mengatakan “Jika demikian Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan kami”.  Keyakinannya yang kuat kepada Allah menjadikannya gigih berusaha mencari setetes air antara shafa dan marwa, untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya, hingga Allah berkenan mengeluarkan air zam-zam bagi manusia.



2. Memberikan tempat tinggal bagi istri dan anaknya di dekat Baitullah, di dekat masjid, sehingga hati dan jiwa mereka senantiasa terpaut kepada masjid, tidak merasa asing dengan masjid, dan memakmurkan masjid dengan ilmu-ilmu dan kegiatan yang bermanfaat, sehingga mereka senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah atas dirinya dimanapun mereka berada.



3. Ibrahim as menjaga hubunganya dengan Allah, dengan beribadah dan berdoa kepada Robbnya agar menjadikan anak keturunannya sebagai orang yang mendirikan sholat, sehingga dengan sholat itu ia terjaga dari perbuatan keji dan mungkar.



4. Menanamkan akhlak mulia. Ibrahim as berdoa agar Allah menjadikan hati sebagian manusia cenderung kepada mereka.  Dan tidaklah manusia akan cenderung pada seseorang lainnya melainkan karena orang tersebut berakhlak mulia.



5. Ibrahim as menjadikan kekayaan materi bukan sebagai tujuan hidup, melainkan sebagai sarana untuk menjaga kelangsungan hidup.  Oleh karenanya beliau meminta rizki bukan di awal, melainkan di akhir doanya, meskipun dalam keadaan kering, lapar, dan dahaga.



6. Rizki yang Allah berikan itu, bukan untuk bermegah-megahan, melainkan untuk besyukur dan  untuk meningkatkan ibadah kepada Allah.


Inilah basic knowledge, pendidikan dasar yang  diterapkan Ibrahim as pada anaknya. Dari keluarga yang seperti inilah tumbuh dan berkembang anak keturunan yang sholeh, yang doanya akan diijabah oleh Allah SWT.   

Mari belajar dari Ibrahim AS.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar