Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
"Dan memberinya rezeki
dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (At
Tholaq : 3)
Syahdan di sebuah negri,
tinggallah sepasang suami istri di tengah sebuah komunitas bernama keluarga. Memiliki
tetangga yang lengkap dengan putra putri
penyejuk mata.
Waktu berlalu, tahun berganti, belum juga datang petunjuk
ilahi. Kapankah gerangan mereka dapat
merasakan nikmatnya menyenandungkan tembang untuk ananda dalam buaian. Kapankah gerangan mereka akan mendapatkan
penerus langkah perjuangan.
Sang istri berbesar hati. Mengira
dirinya penyebab belum hadirnya sang penyejuk mata, ia perkenankan sang suami mendua hati. Diberikanlah Hajar, Sang Abdi. Waktu
berlalu, bulan berganti. Hadirlah ia
yang selama ini dinanti. Namun perintah
ilahi sungguh menggetarkan hati. Ibu
dan bayi mesti ditinggal di sebuah negri
tanpa penghuni, di dekat Baitullah yang dihormati. Saat tak ada air pengobat haus ataupun sebutir
kurma pengganjal lapar.
Lalu atas nama apakah sang wanita
bersedia ditinggal? Tanpa bekalan, tanpa
persiapan. Tak ada apa-apa. Tanpa sesiapa. Hanya berdua, dengan bayi yang
belum lagi mampu berkata. Apatah lagi membantu dirinya.
Lalu atas nama apakah sang wanita
bersedia mematuhi? Hanya sebuah rasa. Bahwa Dia
yang memerintahkan, tak kan menyia-nyiakannya.
Hanya sebuah keyakinan, bahwa
Ia yang Maha Mengetahui, punya rencana indah
untuknya.
Maka ia jalani hari, dengan
ikhtiar yang mengabadi. Pengorbanan yang
ikhlas dari hati. Berlari dari satu bukit, ke bukit yang lain. Shofa dan Marwa. Kisah yang takkan pernah dilupa. Naik
turun, berulang kali. Tanpa letih. Tiada
Pedih. Yang ada adalah penghambaan yang
semakin dalam kepada Dia yang menciptakan.
Tak akan Dia menyia-nyiakan.
Hingga hadirlah pertolongan. Buah
atas apa yang telah diusahakan.
Maka abadilah ia di setiap masa.
Disebut-sebut kisahnya. Cenderung
sebagian hati manusia kepadanya. Diikuti jejak kakinya. Semua adalah buah
keyakinan yang hakiki, meski tersembunyi di dalam hati. Yakin bahwa Dia, tak
akan pernah menyia-nyiakan hambaNya.
Yakin, akan ada pertolongan di setiap urusan hambanya.
Lalu dimanakah kita, wahai wanita?
Seberapa besarkah keyakinan kita
padaNya? Seberapa ikhlaskah niat yang tersembunyi dalam hati kita? Seberapa
jauh sudah perjalanan ikhtiar kita? pengorbanan kita?
Ya Robbana, beri petunjuklah kami,
ke jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka. Perkenankanlah yaa Robb.
sumber qur'an disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar