Senin, 13 Januari 2014

#1Hari1Ayat : Hajar, Namanya



Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

                                              65:3
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (At Tholaq : 3)  

Syahdan di sebuah negri, tinggallah sepasang suami istri di tengah sebuah komunitas bernama keluarga. Memiliki  tetangga yang lengkap dengan putra putri penyejuk mata. 

Waktu berlalu, tahun berganti, belum juga datang petunjuk ilahi.  Kapankah gerangan mereka dapat merasakan nikmatnya menyenandungkan tembang untuk ananda dalam buaian.  Kapankah gerangan mereka akan mendapatkan penerus langkah perjuangan.

Sang istri berbesar hati. Mengira dirinya penyebab belum hadirnya sang penyejuk mata, ia perkenankan sang  suami mendua hati.  Diberikanlah  Hajar, Sang Abdi. Waktu berlalu, bulan berganti.  Hadirlah ia yang selama ini dinanti.  Namun perintah ilahi sungguh menggetarkan hati.  Ibu dan bayi mesti ditinggal di sebuah negri  tanpa penghuni, di dekat Baitullah yang dihormati.  Saat tak ada air pengobat haus ataupun sebutir kurma  pengganjal  lapar.

Lalu atas nama apakah sang wanita bersedia ditinggal?  Tanpa bekalan, tanpa persiapan. Tak ada apa-apa. Tanpa sesiapa. Hanya berdua, dengan bayi yang belum  lagi mampu berkata.  Apatah lagi membantu dirinya.

Lalu atas nama apakah sang wanita bersedia mematuhi?  Hanya sebuah rasa.  Bahwa  Dia yang memerintahkan, tak kan menyia-nyiakannya.  Hanya sebuah keyakinan, bahwa  Ia  yang  Maha Mengetahui, punya rencana indah untuknya.

Maka ia jalani hari, dengan ikhtiar yang mengabadi.  Pengorbanan yang ikhlas dari hati. Berlari dari satu bukit, ke bukit yang lain. Shofa dan  Marwa. Kisah yang takkan pernah dilupa. Naik turun, berulang kali. Tanpa letih.  Tiada Pedih.  Yang ada adalah penghambaan yang semakin dalam kepada Dia yang menciptakan.  Tak akan Dia menyia-nyiakan.  Hingga hadirlah pertolongan.  Buah atas apa yang telah diusahakan.

Maka abadilah ia di setiap masa. Disebut-sebut kisahnya.  Cenderung sebagian hati manusia kepadanya. Diikuti jejak kakinya. Semua adalah buah keyakinan yang hakiki, meski tersembunyi di dalam hati. Yakin bahwa Dia, tak akan pernah menyia-nyiakan  hambaNya.  Yakin, akan ada pertolongan di setiap urusan hambanya.

Lalu dimanakah kita, wahai wanita? Seberapa besarkah  keyakinan kita padaNya? Seberapa ikhlaskah niat yang tersembunyi dalam hati kita? Seberapa jauh sudah perjalanan ikhtiar kita? pengorbanan kita?


Ya Robbana, beri petunjuklah kami, ke jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka. Perkenankanlah yaa Robb.
                                             
sumber qur'an disini
                                                                                                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar