
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus”.(al bayyinah 6)
Diantara syarat diterimanya perbuatan adalah ikhlas, yakni
memurnikan ketaatan hanya padaNya. Hanya
karenaNya. Maka banyak diantara manusia yang merahasiakan amalnya agaar
terhindar dari riya’. Merahasiakan sholat-sholat
sunnahnya, qiyamullail-nya. Merahasiakan
sedekah-sedekahnya, infaqnya.
Ibnu Al Jauzi menjelaskan : “Tanda-tanda orang ikhlas ialah
kondisinya tidak berubah saat sendiri atau bersama orang lain". Saat sendiri ia beramal, saat bersama yang lain pun ia beramal.
Ibnu Al qoyyim berkata : amal perbuatan paling baik ialah
anda tidak memperlihatkannya kepada manusia karena ikhlas, dan juga dari pandangan anda sendiri, sembari
mengakui nikmat Allah. Anda memandang diri anda dan manusia tidak punya peran di dalamnya”.
Orang-orang misterius mengharapkan amalnya diterima. Dan amal yang diterima adalah amal yang
diproyeksikan untuk meraih keridhoan Allah, bukan untuk meraih keridhoan
manusia. Maka mereka menyembunyikan amalnya.
Bahkan seorang suami menangis di
malam hari karena takut kepada Allah, sementara sang istri tidak mengetahui.
Mereka khawatir saat kiamat tiba, amal ibadah dibawa ke
hadapan mereka sebesar gunung, lalu tiba-tiba Allah jadikan hancur menjadi
debu-debu beterbangan tak berguna”
“Dan Kami tampakkan apa yang dahulu telah mereka amalkan lalu Kami jadikan ia bagaikan debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqan: 23)
“Wahai
orang-orang yang beriman, Jangan rusakkan (pahala amal) sedekah kamu dengan
perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti (rusaknya
pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya karena hendak
menunjukkan kepada manusia (riya’)…”.(al
baqoroh 264)
Mereka juga khawatir amal
yang mereka lakukan akan tergelincir dalam sirik. Ibnul Jauzi rahiahullah
mengatakan “Karena sesungguhnya amalan tidak akan diterima jika dibarengi
dengan kesyirikan.”
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
“Riya’ adalah mempersekutukan Allah dengan makhluk".
Maka mari menjadi orang-oramg misterius. Merahasiakan amal kita hanya diketahui Allah,
hanya untuk Allah saja. Semoga kemudian kita termasuk dalam barisan orang-orang
yang ikhlas, beramal karena Allah saja.
sumber : disini
Taujih Ruhiyah/Abdul Hamid Al Bilali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar