Senin, 22 Desember 2014

Tadabur Alam di Curup Tenang

Meski belum bagi rapot, di penghujung semester, hari Sabtu lalu kami  keluarga besar SIT Rabbani tadabbur alam mengagungkan Allah SWT dengan melihat ciptaanNya ke lokasi wisata yang masih berada dalam Kabupaten Muara Enim.  Lokasi ini bernama Air Terjun Curup Tenang dan Arung Jeram Bedegung, tetapi masyarakat biasa menyebutnya Bedegung saja, yang merupakan nama desa tempat lokasi tersebut berada. Dari Kota Muara Enim, Bedegung berjarak sekitar 56 km atau jika lancar perjalanan hanya sekitar 1 jam saja dengan mengendarai mobil, melalui jalan negara yang menghubungkan ke Provinsi Lampung.  Mulai dari Simpang Meo mengarah ke Bedegung jalan mulai menyempit, berkelok, dan menanjak melalui bukit barisan, dan seringkali di kiri atau kanan jalan terlihat jurang yang cukup tinggi.  Namun pemandangan pepohonan yang mulai terasa menyejukkan membuat perjalanan menjadi menyenangkan.

Memasuki Desa Bedegung, rumah-rumah penduduk cukup padat. Terkadang jika baru panen kopi kita akan melalui jalan yang dipenuhi biji-biji padi yang dijemur petani di jalan beralaskan terpal.  Jika sedang musim tanam padi maka kita akan melihat di kiri kanan jalan areal pesawahan penduduk yang menyejukkan mata.  Dan jika sedang musim durian, kita akan melihat di kiri-kanan jalan penduduk yang menjual durian hasil kebunnya.  Tanjung Agung memang dikenal juga sebagai daerah penghasil durian di Kabupaten Muara Enim.

Ini fotonya setelah selesai kegiatan
Sesampai disana, kami istirahat sebentar dan menyimpan barang-barang di Villa. Pemerintah telah menyediakan banyak fasilitas penunjang seperti villa, musholla, kamar mandi dan toilet umum. Tiket masuk ke lokasi ini biasanya hanya Rp5000 saja, namun kali ini kami datang sebagai tamu dari Keluarga Pak Camat Tanjung Agung yang sedang mempromosikan lokasi wisata ini kembali, setelah melakukan banyak peningkatan untuk menjadikan Bedegung sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Sumatera Selatan. Setelah ramah tamah dengan Bpk Rahmat Noviar (Camat Tanjung Agung) sekeluarga, kami segera menuju air terjun dengan berjalan kaki.  Jalan setapak cukup lebar dan menanjak, sekitar 0,6 km, namun terdapat banyak tangga untuk memudahkan wisatawan. Sepanjang jalan setapak, terdapat aliran sungai kecil dengan banyak batu-batu besar di sebelah kiri jalan. Di atas, gemuruh suara air dan kesegaran butiran air terjun yang menerpa wajah segera menyambut kedatangan kita, sehingga lelah jadi tak terasa.


Air Terjun Bedegung yang keluar dari celah salah satu Bukit Barisan ini tingginya hampir 100 m, termasuk salah satu dari 5 air terjun tertinggi di Indonesia.


Keindahan dan kesejukan Air Terjun ini sangat menggoda.  Pada kunjungan kami kesini sebelumnya kami mandi tepat di bawah terpaan air terjun.  Namun kali ini kebetulan sedang musim hujan, dan masih cukup pagi, cuaca dingin membuat kami memutuskan menikmati pemandangan saja. Setelah puas menikmati keindahan air terjun yang mempesona, kami beranjak turun lagi

Perjalanan kami lanjutkan ke lokasi arung jeram yang terletak di belakang deretan villa.  Arung jeram disini cukup representatif.  Pemerintah menyediakan cukup banyak perahu dengan biaya sewa Rp100 ribu/orang selama 1 jam, dengan rute Bedegung-Padang Bulan. Dalam kesempatan ini kami mencoba jarak pendek, masih memutar di lokasi saja.  Sebagai pengalaman pertama berarungjeram disini membuat kami ketagihan dan mencoba berulang-ulang.  Setiap perahu bermuatan 6 orang dengan 2 pemandu.  Ada juga perahu yang lebih kecil berpenumpang 4 orang saja. 




Di sesi terakhir arung jeram kami mengadakan pertandingan persahabatan 3 kelompok yakni dari SIT Rabbani, Wartawan, dan Kelompok ketiga adalah Pak Camat, Pak Kades serta para pemandu arung jeram.  Tentu saja pemenangnya adalah kelompok ke 3...hehe 

Nah selesai berarungjeram, kami meyempatkan diri mandi-mandi di sungai yang menjadi lokasi arung jeram.  Arusnya lumayan deras.


Selesai mandi, sholat dan berganti pakaian, kami lalu menuju kolam pemancingan ikan untuk makan siang di saung yang tersedia disana.  Menyantap hidangan ikan bakar dengan nasi hangat yang disediakan Pak camat sungguh nikmat.  Selesai makan dilanjutkan acara memancing di kolam yang disediakan Pemerintah sebagai sarana refreshing di lokasi wisata ini.  Ikan yang di dapat boleh langsung dibakar atau ditimbang jika hendak dibawa pulang.

Hmm, tak terasa tibalah saatnya untuk pulang.  Berwisata ke Air terjun Bedegung ini sungguh merupakan momen indah yang tak perlu mahal ke luar pulau mencarinya. Beberapa kali berwisata kesini kami tak pernah bosan dan selalu ada peningkatan pemerintah untuk perbaikan fasilitas sarana dan prasarana di lokasi wisata ini. Kami pun mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada Pemerintah Setempat bil khusus Bpk Rahmat Noviar dan Bu Ratna sekeluarga. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga sepanjang masa.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar