Rabu, 29 November 2017

Bangka Trip



Sudah lama sekali tidak membuka blog ini. Terakhir posting disini februari 16. Setahun lebih ya. Hampir 2 tahun. Lalu nulis sepotong sepotong berupa caption di IG..haha..
Baiklah, kita mulai lagi sekarang. Udah kangen nulis agak panjangan. (dikit)

Kita mulai dengan jalan-jalan yah.

Ini waktu ke Bangka bersama rombongan cinta :) Para pengurus yayasan beserta keluarga. Cuma perjalanan singkat sih sebenarnya. hanya 2 hari saja, Sabtu dan Ahad.

Berangkat jam 5 sore hari Jumat dari rumah pake bis wisata. Alhamdulillah, perjalanan ke Palembang yang jalannya banyak rusak jadi terasa enak. Gak pake jleduk jleduk. Jalannya juga santai ga pake ngebut karena seperti biasa, banyak truk batubara.

ini pertamakalinya rihlah sekeluarga naik pesawat :-)

Tiba di bandara sudah lewat tengah malam, menjelang dini hari dan kami langsung ke masjid. Sayang sekali masjidnya terkunci, jadi kami istirahat di teras masjid. Tapi alhamdulillah kemudian masjid dibuka oleh ibu-ibu yang istirahat di dalam dan kamipun bisa istirahat cukup nyaman sambil menunggu shubuh.

Habis subuh bersiap boarding dan Alhamdulillah mendarat di Bandara Depati Amir dengan selamat. Kami langsung cari sarapan dan lanjut ke destinasi pertama Pantai Parai. Pantai Parai ini terletak di Kecamatan Sungai Liat, Bangka. Dari Bandara perjalanan ditempuh sekitar 1 jam. Kami menghabiskan pagi sampai lewat tengah hari di pantai yang indah ini.


Pasirnya putih dan pantainya bersih


Pantai Parai punya banyak batu karang di sekitarnya





Pantai Parai ini pemandangannya sungguh eksotis, dengan pasir yang putih, desir angin yang lumayan kuat, jejeran pulau kelapa yang tampak indah ditiup angin pantai. Ombak juga tidak begitu kuat sehingga anak-anak betah mandi berlama-lama disini, sementara emaknya cukuplah jalan-jalan di sekitarnya.

Sebagai destinasi wisata yang sudah terkenal Pantai Parai ini memiliki sarana prasarana yang lengkap. Tempat bilas, kamar mandi dan wc yang terpisah buat pria dan wanita tersedia luas dan bersih. Foodcourt yang menghadap langsung ke pantai dengan iringan musik live membuat pengunjung tambah betah. Juga terdapat banyak saung untuk tempat beristirahat. bahkan di pinggir pantai ini juga tersedia cukup banyak villa bagi yang ingin menginap.

Setelah sholat dan makan siang kami melanjutkan perjalanan. Tujuan kedua adalah museum timah. belum dibilang menginjak Bangka kalau belum mengunjungi museum timah ini.

Bangka memang terkenal sebagai salah satu pulau penghasil timah di Indonesia. Museum ini adalah salah satu destinasi wisata sejarah di Indonesia dan merupakan satu-satunya Museum khusus tentang sejarah penambangan timah di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1711.






Puas berkeliling dan berfotoria menjelang maghrib kami check in di penginapan. Malam hari kami isi dengan diskusi tentang beberapa program Yayasan yang sedang kami garap.

Hari kedua setelah sarapan kami check out dan bersiap keliling lagi. Tujuan pertama ke  peternakan sapi dan pembuatan susu murni yang fresh, lanjut ke Bangka Botanical Garden, ke pusat oleh-oleh khas Bangka, lalu makan siang khas Bangka di pinggir pantai sambil menikmati semilir angin di pantai Pasir Padi.




Selepas sholat dan istirahat kami berangkat ke Bandara dan melanjutkan perjalanan pulang. Alhamdulillah malam hari sudah sampai di rumah lagi.



Sabtu, 06 Februari 2016

Kaleidoskop Yang Terlambat

Wisuda I

Bungsu



Gerak Jalan Indah

Sosialisasi

Alhamdulillah Juara II

Penyuluhan Oleh SatNarkoba

Kunjungan Edukatif

Kunjungan Edukatif

Gemar Membaca

Pesantren Kilat

Alhamdulillah Juara I

Minggu, 04 Januari 2015

Danau Aur

Ini lokasi tujuan yang kedua.  Yang pertama silakan lihat disini ya. Lokasi wisata kami kali ini adalah Danau Aur.  Sebenarnya Danau ini sekarang termasuk dalam Kabupateni  Musi Rawas yang merupakan pemekaran dari Kota Lubuk Linggau.

Perjalanan dimulai setelah sarapan sekitar pukul 07.00 wib, dan kami langsung check out dari penginapan. Tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 Masuk ke lokasi kita tak perlu membayar tiket, namun semua sarana wisata air mematok harga masing-masing.  Tetapi kabar yang beredar mengatakan mulai tahun depan (tahun 2015) ini akan diberlakukan tarif resmi oleh pemerintah setempat.


Yang pertama kami coba adalah kuliner mengapung, yakni kapal terbuka yang menyediakan juga makanan ringan.  Kapal ini akan mengantar kita mengelilingi danau sambil menghibur dengan lagu-lagu dan aneka jenis makanan yang dapat dipesan.  Tiket naik kesini Rp10.000/orang untuk satu kali trip keliling. Tak lupa kami mengabadikannya dengan kamera ponsel dan memotret beberapa pulau kecil yang terdapat di danau ini.


Selesai mengelilingi danau kami lanjutkan dengan menaiki bebek-bebekan dengan tarif Rp25.000 per bebek. Kami pun melaju dengan bebek yang berenang di danau dengan cara menggoes pedalnya.  Wah...lumayan lah...pegalnya..hihi..



 Masih ada sarana lain yang bisa kita pakai untuk mengelilingi danau ini, yakni semacam bebek itu entah apa namanya., namun perlu digoes juga supaya bisa jalan. Karena tadi sudah menggoes bebek maka yang ini tidak kami coba.   Bagi yang ingin berkeliling dengan cepat bisa menggunakan speedboat yaitu perahu motor yang merupakan sarana transportasi yang biasa di Sumatera Selatan karena banyak memiliki sungai.

Nah selepas berwisata dan menikmati keindahan Danau ini kami beristrahat di area foodcourt sambil menikmati rambutan yang banyak dijual karena memang sedang musimnya.  Saya mengamati kebersihan disini cukup baik, toilet  umum juga ada.  Namun tampaknya pemerintah harus lebih baik lagi dalam mengelola Danau Aur ini untuk menarik wisatawan.

Dalam perjalanan pulang kami makan siang dan sholat di rumah Makan Lesehan Pondok Hijau yang juga menyediakan kolam renang.  Tak ayal kami pun nyebur lagi..hehe..


Ini menu maksinya..
Habis berenang trus makan siang yang lezat

 Wisata air memang menyenangkan. Tua-muda. Emak-Bapak.  Apalagi anak-anak.  Alhamdulillah.

Wisata Air Lagi

Main air memang menyenangkan.  Tua-muda. Emak-Bapak.  Apalagi anak-anak.  Tempat pun tak jadi masalah. Dimana ada air, disitu tempat main..hehe..

Setelah main air di Bedegung dipostingan sebelumnya, kami main air lagi.  Kali ini tempatnya menggeser ke Kabupaten Sebelah, yakni Lubuk Linggau yang biasa disebut Linggau saja.  Ada 2 tempat wisata air di kota ini yaitu Air Terjun Temam dan lokasi kedua di Danau Aur.

Menuju ke Lubuk linggau kami menggunakan mobil.  Selain dengan mobil ke Linggau dapat pula menggunakan kereta api dengan harga tiket bisnis Rp 40.000, dan waktu tempuh yang tidak jauh beda dengan menggunakan mobil.  Namun jika berangkat dari Palembang ke Linggau harga tiketnya Rp65.000 kelas bisnis dan Rp120.000 kelas eksekutif. Selain kereta api, dari Palembang dapat pula menggunakan transportasi udara dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang ke Bandara Silampari Lubuk Linggau dengan harga tiket sekitar Rp250.000 yang paling murah. Tapi itu harga sebelum BBM naik dan hanya hasil survei..bukan pengalaman pribadi..hihi

Nah perjalanan kami dari Muara Enim dimulai pagi sekitar pukul 08.00 WIB dan sampai di Lubuk Linggau hampir pukul 15.00 setelah istirahat sholat dan makan. Ada 2 kabupaten yang kami lalui sebelum sampai ke Linggau yakni Kabupaten Lahat dan Empat Lawang. Sesampai di penginapan kami chek in dan bersiap berangkat ke lokasi tujuan pertama.

Perjalanan dari penginapan ke lokasi Air Terjun hanya sekitar 30 menit saja. Lokasi Parkir cukup luas dan tiket masuk pun murah saja, Rp 10.000/orang. Menuju ke Air Terjun telah tersedia jalan setapak yang baik dengan beberapa anak tangga menurun menuju sungai Temam.


Air  Terjun Temam adalah air terjun yang unik.  Tidak seperti umumnya air terjun yang keluar dari celah di balik bukit, air terjun Temam ini berasal dari aliran sungai Temam dengan batu-batu kali yang eksotik, dan diujungnya air akan jatuh ke bawah membentuk air terjun.  Dengan lebar sungai sekitar 25 meter air terjun yang terbentuk menjadi lebar dengan tinggi sekitar 12 m saja. Sebagian orang mengatakan air terjun ini mirip dengan air terjun niagara. 


cantik kan..

Jika ingin menyeberang tanpa melalui sungai Temam kita dapat melalui jembatan cantik ini.

 
Kita bisa menikmati tempat wisata ini dengan bermain air di sungai Temam yang segar atau sekedar berfoto saja menikmati keindahan alam sambil makan durian dan rambutan, karena memang saat kami kesana kedua jenis buah ini sedang musimnya.  Saat itu juga ada wahana flying fox melintasi sungai dan Air terjun ysng cukup menguji nyali bagi yang berani mencobanya.


Jika kita ingin menikmati air terjun dari bawah pemerintah pun menyediakan tangga dan tempat yang telah diberi pagar untuk menjaga keamanan wisatawan yang ingin menikmati air terjun dari bawah, namun disini tampaknya tidak diperbolehkan mandi karena tidak ada akses jalan untuk menuju ke bawah air terjun.  Kita hanya dapat memandang dari tempat yang telah disediakan. Sayang kami tak sempat mengambil foto dari sini.

Air terjun ini jika sudah sore dan malam hari akan berganti-ganti warna menjadi merah, oren, hijau dan putih.  Bukan karena air terjun ini ajaib, tapi karena permainan lampu sorot yang banyak tersedia untuk menarik hati wisatawan.


Setelah puas bermain air kita dapat mandi dan berganti pakaian di toilet yang tersedia, lalu istirahat sambil makan-makan untuk menghangatkan badan. Cukup banyak pilihan food court yang cukup bersih, namun karena hari sudah sore dan mendung tebal menggelayut di langit kami segera bersiap pulang.

Tiba di penginapan kami bersiap sholat dan makan malam di rumah makan yang menyatu dengan penginapan. Episod menuju lokasi main air kedua entar ya..




Senin, 22 Desember 2014

Happy Milad Day


Happy Milad Day, gadisku
17 tahun usiamu,
Sudahkah kau pilih cita-citamu di langit sana?
Tersenyumlah, dan katakan
Aku Bisa !
tak putus doa dan dukungan kan umi berikan

lalu berlarilah,
lalu melesatlah,
gapai citamu
dimanapun itu

yakinlah, dan teruslah berkeyakinan
Dia yang Berkuasa 'kan memberikan
apapun yang kau usahakan
apapun itu,

maka memintalah,
maka bersandarlah,
padaNya Sang Maha

Happy Milad Day, gadisku
Semoga tercapai harap dan citamu, cita kita
menjadi wanita sholihat, bermartabat,
bermanfaat bagi ummat
berhasil dan sukses di dunia
juga kelak di akhirat

tetaplah qurrota a'yun,
serta menjadi adik yang menghormati,
dan kakak yang menyayangi

Love you, Atikah
21 November 2014

*Maaf postingnya terlambat ya :-)
*Tapi kuenya sudah nyampe kan..  :-)







Tadabur Alam di Curup Tenang

Meski belum bagi rapot, di penghujung semester, hari Sabtu lalu kami  keluarga besar SIT Rabbani tadabbur alam mengagungkan Allah SWT dengan melihat ciptaanNya ke lokasi wisata yang masih berada dalam Kabupaten Muara Enim.  Lokasi ini bernama Air Terjun Curup Tenang dan Arung Jeram Bedegung, tetapi masyarakat biasa menyebutnya Bedegung saja, yang merupakan nama desa tempat lokasi tersebut berada. Dari Kota Muara Enim, Bedegung berjarak sekitar 56 km atau jika lancar perjalanan hanya sekitar 1 jam saja dengan mengendarai mobil, melalui jalan negara yang menghubungkan ke Provinsi Lampung.  Mulai dari Simpang Meo mengarah ke Bedegung jalan mulai menyempit, berkelok, dan menanjak melalui bukit barisan, dan seringkali di kiri atau kanan jalan terlihat jurang yang cukup tinggi.  Namun pemandangan pepohonan yang mulai terasa menyejukkan membuat perjalanan menjadi menyenangkan.

Memasuki Desa Bedegung, rumah-rumah penduduk cukup padat. Terkadang jika baru panen kopi kita akan melalui jalan yang dipenuhi biji-biji padi yang dijemur petani di jalan beralaskan terpal.  Jika sedang musim tanam padi maka kita akan melihat di kiri kanan jalan areal pesawahan penduduk yang menyejukkan mata.  Dan jika sedang musim durian, kita akan melihat di kiri-kanan jalan penduduk yang menjual durian hasil kebunnya.  Tanjung Agung memang dikenal juga sebagai daerah penghasil durian di Kabupaten Muara Enim.

Ini fotonya setelah selesai kegiatan
Sesampai disana, kami istirahat sebentar dan menyimpan barang-barang di Villa. Pemerintah telah menyediakan banyak fasilitas penunjang seperti villa, musholla, kamar mandi dan toilet umum. Tiket masuk ke lokasi ini biasanya hanya Rp5000 saja, namun kali ini kami datang sebagai tamu dari Keluarga Pak Camat Tanjung Agung yang sedang mempromosikan lokasi wisata ini kembali, setelah melakukan banyak peningkatan untuk menjadikan Bedegung sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Sumatera Selatan. Setelah ramah tamah dengan Bpk Rahmat Noviar (Camat Tanjung Agung) sekeluarga, kami segera menuju air terjun dengan berjalan kaki.  Jalan setapak cukup lebar dan menanjak, sekitar 0,6 km, namun terdapat banyak tangga untuk memudahkan wisatawan. Sepanjang jalan setapak, terdapat aliran sungai kecil dengan banyak batu-batu besar di sebelah kiri jalan. Di atas, gemuruh suara air dan kesegaran butiran air terjun yang menerpa wajah segera menyambut kedatangan kita, sehingga lelah jadi tak terasa.


Air Terjun Bedegung yang keluar dari celah salah satu Bukit Barisan ini tingginya hampir 100 m, termasuk salah satu dari 5 air terjun tertinggi di Indonesia.


Keindahan dan kesejukan Air Terjun ini sangat menggoda.  Pada kunjungan kami kesini sebelumnya kami mandi tepat di bawah terpaan air terjun.  Namun kali ini kebetulan sedang musim hujan, dan masih cukup pagi, cuaca dingin membuat kami memutuskan menikmati pemandangan saja. Setelah puas menikmati keindahan air terjun yang mempesona, kami beranjak turun lagi

Perjalanan kami lanjutkan ke lokasi arung jeram yang terletak di belakang deretan villa.  Arung jeram disini cukup representatif.  Pemerintah menyediakan cukup banyak perahu dengan biaya sewa Rp100 ribu/orang selama 1 jam, dengan rute Bedegung-Padang Bulan. Dalam kesempatan ini kami mencoba jarak pendek, masih memutar di lokasi saja.  Sebagai pengalaman pertama berarungjeram disini membuat kami ketagihan dan mencoba berulang-ulang.  Setiap perahu bermuatan 6 orang dengan 2 pemandu.  Ada juga perahu yang lebih kecil berpenumpang 4 orang saja. 




Di sesi terakhir arung jeram kami mengadakan pertandingan persahabatan 3 kelompok yakni dari SIT Rabbani, Wartawan, dan Kelompok ketiga adalah Pak Camat, Pak Kades serta para pemandu arung jeram.  Tentu saja pemenangnya adalah kelompok ke 3...hehe 

Nah selesai berarungjeram, kami meyempatkan diri mandi-mandi di sungai yang menjadi lokasi arung jeram.  Arusnya lumayan deras.


Selesai mandi, sholat dan berganti pakaian, kami lalu menuju kolam pemancingan ikan untuk makan siang di saung yang tersedia disana.  Menyantap hidangan ikan bakar dengan nasi hangat yang disediakan Pak camat sungguh nikmat.  Selesai makan dilanjutkan acara memancing di kolam yang disediakan Pemerintah sebagai sarana refreshing di lokasi wisata ini.  Ikan yang di dapat boleh langsung dibakar atau ditimbang jika hendak dibawa pulang.

Hmm, tak terasa tibalah saatnya untuk pulang.  Berwisata ke Air terjun Bedegung ini sungguh merupakan momen indah yang tak perlu mahal ke luar pulau mencarinya. Beberapa kali berwisata kesini kami tak pernah bosan dan selalu ada peningkatan pemerintah untuk perbaikan fasilitas sarana dan prasarana di lokasi wisata ini. Kami pun mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada Pemerintah Setempat bil khusus Bpk Rahmat Noviar dan Bu Ratna sekeluarga. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga sepanjang masa.







Sabtu, 13 Desember 2014

Round-round

Haha..saya selalu senyum-senyum sendiri kalo ingat kata ini.  Kata ini tampaknya berasal dari bahasa inggris round (bulat)...atau mungkin juga around (sekitar).  Namun yang jelas kata ini dimaknai dalam keluarga abi dan sebagian teman kami dengan "jalan-jalan".  Bukan jalan-jalan ke luar kota, hanya semacam jalan sore
ke sekitar kota saja. Saya juga tidak terlalu persis tahu apakah penulisannya memang seperti itu, karena biasanya hanya dipakai dalam bahasa lisan, yang terdengarnya adalah "raun-raun".  saya hanya membayangkan dan mengira saja tulisannya seperti itu.

Nah yang ingin saya posting sebenarnya adalah beberapa foto iseng hasil "round-round" ituh....

Di cwie mi Tungkal

Pohon di Taman Kota

Di kolam mana ya ini..


Di Taman PTBA



Model Ambah