Selasa, 21 Januari 2014

#1Hari1Ayat ; Celupan Allah

A 'uuzubillaahi minasy syaithoonirrojiim
2:138
"Shibghah (Celupan) Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah?    Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah".  


Dia teman baik kami semasa kuliah. Di kampus dan di rumah kami sering mengerjakan tugas bersama-sama.  Rumah (tepatnya kos-an) kami- empat orang-sama, hanya beda kamar.  Aktivitas pun sebagian besar sama.  Hanya satu bedanya, sampai kami selesai kuliah ia tak juga berhijab. Ia lebih suka mengenakan celana jins, t-shirt dan rambut yang dipotong seperti lelaki. Lalu selesai kuliah kami bertebaran, pulang meneruskan perjuangan ke kampung masing-masing.

Lama tak bersua, kami dipertemukan di sebuah kegiatan di ibukota provinsi tempatku tinggal sekarang.  Penampilannya sungguh jauh berbeda.  Berhijab rapi, ia tampil feminin.  Dia bekerja di sebuah perusahaan perkebunan di provinsi ini sekarang. Tetapi hijabnya tak menghalangi kinerjanya yang memang terkenal pandai ketika kuliah dulu. Maka meluncurlah kisahnya bagaimana bisa ia yang dulu dikenal tomboy, kini tampil feminin dan elegan, padahal bekerja di perusahaan perkebunan yang notabene iklim kerjanya keras.

Begitulah sibghotallah.  Celupan Allah.  Ia mencelup siapa saja yang disukainya dengan warna yang dimilikiNya. Seperti kapur tercelup tinta. Seperti kasa tercelup darah. Ia akan mewarnai seluruh pori-pori, seluruh pembuluh, seluruh nadi. Hingga berubahlah warnanya.

Demikianlah warna Allah, akan menuntun hamba ke jalanNya. Warna yang menenangkan siapa pun yang melihatnya.  Karena warna itu tidak menyilaukan sehingga membuat orang berbalik tertolak. Tidak juga pias sehingga orang malah membuat jarak
.
Tetapi Ia adalah sibghoh Allah, celupan Allah.  Warna dariNya,  Seseorang yang telah terwarnai olehNya, akan menjadikan Ia sebagai pendengaran, penglihatan, dan hatinya. Hidup dan matinya, diwarnai oleh Allah. Bersedia  mengikuti perintahNya. Bersedia meninggalkan laranganNya. Maka ia tak akan terwarnai oleh lingkungannya.  Tak akan ia luntur oleh keras lingkungan di sekitarnya.

Celupan Allah juga adalah celupan yang kuat. Tak mudah luntur.  Tak mudah terikut warna disekitarnya. Justru warna Allah yang kuat inilah yang akan memberi warna buat sekitarnya.

Seorang yang telah teribghoh dengan celupan Allah, warna Allah, akan menunjukkan kemuliaan martabatnya. Kebaikan dirinya akan merembes pada lingkungannya, melunturi dan mewarnai perilaku sekitarnya. Hingga kehadirannya akan memberi warna kebaikan buat sekitarnya.


“…Tidaklah hamba-hambaku mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku sukai dibanding hal-hal yang Aku wajibkan. Dan hambaKu akan terus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah, sampai Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengaran yang dengannya ia mendengar. Aku akan menjadi penglihatan yang dengannya  ia melihat. Aku akan menjadi tangan yang dengannya ia bertindak. Dan Aku akan menjadi kaki yang dengannya ia berjalan” (HR Al Bukhari dari Abu Hurairah).

Wallahu A'lam

sumber qur'an disini





Tidak ada komentar:

Posting Komentar