Senin, 27 Januari 2014

#1Hari1Ayat : Mau Untung?

                  A'uuzubillaahi minasy syaithoonirrojiim

3:130
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. ( QS Ali Imran 3:130)

Siapakah yang tak ingin beruntung?

Semua orang ingin beruntung.  Maka banyak diantaranya mencari jalan pintas, misalnya seperti dalam ayat di atas, dengan melakukan riba. Meminjamkan uang dengan pengembalian berjangka dengan jumlah lebih besar, agar si peminjam mendapatkan keuntungan. Jika si peminjam tak dapat mengembalikan dalam waktu yang disepakati maka bunga akan bertambah berkali lipat.

Mencari keuntungan dengan riba jelas dilarang dalam Islam. Islam sendiri memandang keberuntungan adalah dalam perspektif keagamaan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?”
 
Mereka menjawab : “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 6522)

Itulah orang yang bangkrut, yang merugi, dan tidak mendapatkan keuntungan. Oleh karenanya Al Qur’an memberikan penjelasan terperinci bentuk-bentuk keberuntungan dan cara memperolehnya, diantaranya adalah :

1. Dengan bertaqwa

Disebutkan dalam surat ‘Ali Imron 130 di atas, “Bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.

2. Dengan beriman, melakukan perbuatan yang baik, saling menasihati dalam kebenaran dan keabaran. 

“Demi Masa.  Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal sholeh, saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran”. (Al Ashr 1-3) 

Orang yang beriman dan beramal sholeh senantiasa menggunakan waktunya untuk kegiatan berguna sehingga senantiasa mendapatkan aliran pahala.  Mereka saling menasihati dan mengingatkan, sehingga terhindar dari kegiatan yang sia-sia.

3. Dengan berusaha mencari karunia Allah dan banyak mengingatNya.

Apabila sholat telah ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung” (QS Al Jumu’ah 10).

Dengan kerja dan usaha sebagai ikhtiar kita, menunjukkan kesungguhan kita dalam mencari nafkah. Dan bagi mereka yang bersungguh sungguh maka Allah akan tunjukkan jalanNya. Selain itu Allah perintahkan untuk banyak mengingatnya.  Karena dengan mengingatNya kita akan merasakan adanya pengawasan Allah atas segala aktivitas kita. Sehingga proses pencarian keuntungan itu akan diridhoiNya sehingga kita akan mendapati keberkahan dalam harta kita.

4. Memperbanyak ruku’ dan sujud 

“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung (Al Hajj : 77)

"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS Al Jumuah : 9)

Allah akan memberikan keuntungan bagi yang menunaikan sholat, memperbanyak ruku’ dan sujudnya.  Bukan kepada yang sibuk mencari keuntungan dunia dengan meninggalkan kewajiban akhiratnya. Wallahu A’lam.

Semoga bermanfaat dan mendapat keuntungan :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar