Selasa, 28 Januari 2014

#1Hari1Ayat : Like Candle in the Night

A'uuzubillaahi minasy syaithoonirrojiim
Bismillaahirrohmaanirrohiim
78:13
"dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari)  (An Naba : 13)

Penelitian menunjukkan bahwa matahari membakar dirinya untuk menghasilkan cahaya yang terang dari penggabungan inti hidrogen menjadi helium, yang akan menghasilkan panas dan sinar.

Bagaimana dengan lilin?  Lilin pun adalah alat penerang yang umum digunakan pada saaat tertentu. Saat sumbu lilin dinyalakan terjadi pemanasan yang akan mengakibatkan lilin mencair sehingga lama kelamaaan akan habis.  Sebagian orang melihat ini adalah bentuk keikhlasan dimana seseorang siap berkorban demi memberikan manfaat bagi sesamanya. 
gambar dari sini
Sebagai seorang guru saya melihat ini adalah sebuah contoh yang baik untuk diaplikasikan. Ketika pertamakali merintis berdirinya sebuah sekolah, kami memasang niat untuk mencerdaskan generasi penerus, khususnya anak-anak kami.  Saat itu kami belum menemukan sekolah yang berkarakter mulia sesuai harapan tapi ramah biaya. Konsekuensinya adalah kami menekan serendah mungkin biaya yang berimbas jauhnya gaji guru dari UMR.  Tetapi sekali lagi, tujuan awal kami mendirikan sekolah bukanlah menjadikannya lembaga profit di dunia, melainkan berharap ilmu yang kami wariskan kepada generasi penerus ini, akan menjadi pohon amal yang akan terus berbuah hingga di akhirat kelak.

Seiring berjalannya waktu, ternyata kami mendapati masyarakat pun merindui sekolah berkarakter akhlak mulia  seperti ini.  Maka dengan meningkatnya jumlah siswa tentu kebutuhan guru pun meningkat. Tetapi tetap saja, kami mencari guru yang punya komitmen untuk berkarakter mulia pada dirinya sebelum ia membentuk karakter mulia itu pada siswanya.

Dan salah satu bentuk karakter mulia itu adalah menjadikan proses belajar mengajar sebagai sarana mengejar pahala tanpa batas, di dunia dan akhirat, sebagaimana sabda Rasulallah saw:

Jika meninggal anak adam maka akan terputus amalnya kecuali 3 hal, amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang saleh”. (HR  Muslim)

Dan kami meyakini firman Allah SWT : “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang lisannya senantiasa mengajak pada Allah...”(Fushilat :33)

Seorang pendidik yang berkarakter mulia, yang perkataannya mengajak siswa membangun jatidirinya sebagai siswa mulia...siapakah yang lebih baik darinya..? Yang senantiasa mencurahkan apa yang dimilikinya demi mencerdaskan siswanya, yang siap memberikan penerangan dan cahaya bagi siswanya, meski sulit, meski gaji sedikit, like candle in the night..semoga selalu ada. Satu hal yang memotivasi, adalah sabda Rasulallah SAW berikut ini :

Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai puncak niatannya, niscaya Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefakiran menghantui dirinya, sedangkan dunia tidak akan datang kepadanya melainkan sekedar apa yang telah ditetapkan. Dan barangsiapa yang menjadikan akhirat itu niatnya, niscaya Allah menghimpunkan segala urusannya serta menciptakan rasa cukup dalam hatinya sementara dunia datang tunduk kepadanya dalam keadaan hina." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dari hadits Zaid bin Tsabit)


sumber : ensiklopedi bocah muslim 13/dar mizan 
              voa-islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar