“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan
“Kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami
telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang
yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (29: 2-3)
Hari-hari ini, indonesia tengah diuji dengan berbagai bencana. Banjir dimana-mana. Ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta dan buah-buahan, bahkan diberitakan terdapat korban tewas
akibat banjir. Juga masih ada daerah yang terisolalasi dan belum mendapat bantuan penanganan. Belum lagi tuntas
masalah banjir, Indonesia kembali
dikejutkan adanya gempa berskala 6,2 Richter di Kebumen. Puluhan bangunan dan
tempat ibadah rusak. Belum lagi infrastruktur yang tak dapat digunakan. Semuanya membuat ibu pertiwi berduka.
Sebagai orang beriman, kita
meyakini bahwa ujian adalah sunnatullah. Ujian adalah tuntutan keimanan. Karena dengan ujian itu akan menjadikannya
bersandar hanya kepada Allah, akan meningkatkan kedekatan dan ketaatannya
kepada Allah SWT. Memohon ampun atas kelalaian, dan memperbaiki diri dengan
ketaatan. Mengoreksi kesalahan, dan berusaha memperbaiki keadaan.
Di sisi lain, ujian juga akan menunjukkan siapa
yang berdiri dalam kedustaan. Yang hanya
pandai bicara tanpa aksi nyata. Yang hanya bisa komentar tanpa bersabar. Yang hanya
bisa nyinyir tanpa hadir. Berkeluh kesah
saling salah menyalah, tanpa merasa resah sekiranya ini adalah murkaNya.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar (QS 2 : 155)
Ya. Sabar adalah kunci utama
dalam menghadapi ujian. Ujian di dunia dikatakanNya “sedikit”. Jika kita
bersabar dengan yang sedikit itu, maka Ia akan berikan berita gembira. Bisa jadi dengan dihindarkannya kita dari
musibah di akhirat yang jauh lebih dahsyat. Musibah yang disebabkan
ketidaksabaran dalam menghadapi ujian di dunia, yang bukan mendekatkannya
kepada Robb Sang Pencipta, namun justru menjauhkannya sejauh-jauhnya.
“Sungguh menakjubkan urusan orang-orang mukmin itu. Jika ia memperoleh
kegembiraan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ia mendapat ujian ia bersabar, itu pun baik
baginya”. (Al Hadis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar