Rabu, 13 November 2013

Jika Guru Menjadi sahabat Orangtua


Ibu A bercerita. Suatu hari putranya pulang sekolah dengan hati gundah gulana. Merah matanya. Lunglai tubuhnya. Kepada sang ibu ia bercerita, bahwa hari itu ia mendapatkan cubitan kecil nan menyakitkan dari gurunya. Karena dianggap terlalu lambat menyiapkan buku ke atas meja.  Pelajaran berikutnya ia mendapatkan jeweran kecil nan menyebalkan di telinganya, tersebab ia tertinggal membawa buku paketnya. Kali berikutnya ia mendapatkan coretan memalukan di wajahnya karena salah menjawab pertanyaan gurunya.

Kali Lain Ibu B bercerita.  Suatu hari putrinya pulang sekolah menahan tangis.  Seorang teman sekelasnya seringkali menarik dan membuka jilbabnya. Seorang teman lainnya suka meminta dengan paksa uang jajannya, bahkan bekal makan siangnya. Karena selalu berulang, sang ibu lalu menyampaikan hal tersebut kepada walikelasnya.  Sang ibu berharap ia akan mendapatkan jalan keluar yang menenangkan buat putrinya.  Namun hari itu sang putri pulang dengan kesedihan.  Karena ia dituduh pengadu dan tak mau berbagi oleh sang walikelasnya..

Wahai,  guru

Tidakkah  engkau suka jika anak kandungmu dimuliakan oleh guru di sekolahnya?
Tidakkah engkau mau jika anakmu dilimpahi kasih sayang di sekolah oleh gurunya?
Tidakkah engkau bahagia jika anakmu mendapatkan kenyamanan selama berada di sekolahnya?

>>>> 

JIKALAH GURU MENJADI SAHABAT ORANGTUA,

Betapa Indahnya,

Karena akan terjalin kerjasama  yang sejalan untuk membentuk  karakter kebaikan siswa. Sehingga orangtua tidak merasa was-was anaknya akan dilabel dengan vonis yang menjatuhkan harga diri anaknya.

Betapa Senangnya,

Karena akan terjalin komunikasi yang  intens demi melejitkan potensi siswa.  Sehingga orangtua dapat menyampaikan ketidaknyamanan yang dirasakan anak di sekolah kepada gurunya, tanpa perlu merasa khawatir sang anak akan mendapat tekanan sebagai akibatnya.

Betapa  Damainya,

Karena orangtua akan merasakan ketenangan, bahwa anaknya tidak akan direndahkan derajat kemanusiaannya,  dengan sebutan nama-nama hewan oleh guru yang dialamatkan padanya.

Betapa  Bahagianya,

Karena anak yang dibesarkan dengan kasih sayang oleh orangtuanya, tidak akan mendapatkan kekerasan fisik dan psikis oleh guru di sekolahnya.

Betapa Bangganya,

Karena semua anak dianggap sederajat oleh gurunya, sehingga tidak ada pemilahan kasih guru kepada siswanya.

Betapa Sumringahnya,

Karena pendidikan adalah hak segala anak bangsa,  sehingga orangtua dapat meyakini, sekecil apapun kemampuan anak akan dihargai oleh gurunya.

Hingga orangtua boleh berharap, lembaga sekolah masih dapat dipercaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar