Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan
Sebuah ungkapan bijak yang sarat
makna. Menjadi tua, adalah proses
sunnatullah yang pasti dialami setiap makhluk, bahkan benda mati sekalipun. Tetapi
menjadi tua, tidak berkorelasi positif dengan dewasa. Ada banyak orang tua usianya tapi perilakunya
kekanak-kanakan, sebaliknya ada anak muda, yang tingkah lakunya matang dan
bijaksana, dewasa.
Terkadang, kita menuntut orang
untuk memahami kita. Tapi kita tidak pernah menuntut diri kita untuk
memahami orang lain. Itu perilaku kekanakan.
Bekerjasama, hampir pasti akan
menimbulkan friksi. Tapi jika friksi membuat kita mengoreksi diri. Itu sikap
orang dewasa.
Dizholimi, membuat kita balas
mendzolimi. Ah, Itu kekanakan. Dizholimi kita balas dengan laku kebajikan,
itu bijaksana.
Dikisahkan seorang wanita yahudi setiap hari mencaci dan melempari
nabiyullah muhammad dengan kotoran, namun beliau saw menengoknya saat sang
wanita sakit dan tidak melakukan kebiasaannya.
Mampukah kita?
Mendapatkan kabar burung, kita
sebarkan dengan burung yang lain, itu mainan anak-anak. Mendapat kabar burung kita tabayun, itu baru
sikap orang dewasa.
Dan jika kamu mendengar orang fasik itu membawa berita, maka tabayunlah
(Al Hujurat 6)
Tidak ditaati membuat kita
meradang, itu sungguh sayang. Seperti
anak kecil minta jajanan. Lejitkan potensi diri hingga layak ditaati, itu baru
perilaku terpuji.
Tua itu memang pasti. Tapi
memilih menjadi dewasa, sejatinya harus terus ditempa.
Semangat!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar