Sabtu, 23 Maret 2013

Menjadi


                                          Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan
 
Sebuah ungkapan bijak yang sarat makna.  Menjadi tua, adalah proses sunnatullah yang pasti dialami setiap makhluk, bahkan benda mati sekalipun. Tetapi menjadi tua, tidak berkorelasi positif dengan dewasa.  Ada banyak orang tua usianya tapi perilakunya kekanak-kanakan, sebaliknya ada anak muda, yang tingkah lakunya matang dan bijaksana, dewasa.

Terkadang, kita menuntut orang untuk memahami kita.  Tapi  kita tidak pernah menuntut diri kita untuk memahami orang lain. Itu perilaku kekanakan.

Bekerjasama, hampir pasti akan menimbulkan friksi. Tapi jika friksi membuat kita mengoreksi diri. Itu sikap orang dewasa. 

Dizholimi, membuat kita balas mendzolimi.  Ah, Itu kekanakan.  Dizholimi kita balas dengan laku kebajikan, itu bijaksana. 

Dikisahkan seorang wanita yahudi setiap hari mencaci dan melempari nabiyullah muhammad dengan kotoran, namun beliau saw menengoknya saat sang wanita sakit dan tidak melakukan kebiasaannya.  Mampukah kita?

Mendapatkan kabar burung, kita sebarkan dengan burung yang lain, itu mainan anak-anak.  Mendapat kabar burung kita tabayun, itu baru sikap orang dewasa.

Dan jika kamu mendengar orang fasik itu membawa berita, maka tabayunlah (Al Hujurat 6)

Tidak ditaati membuat kita meradang, itu sungguh sayang.  Seperti anak kecil minta jajanan. Lejitkan potensi diri hingga layak ditaati, itu baru perilaku terpuji.

Tua itu memang pasti. Tapi memilih menjadi dewasa, sejatinya harus terus ditempa.  

Semangat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar