Bismillaahirrohmaanirrohiim
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Al Fathiir 28)
gambar dari sini |
Tahun 2014 ini, sebenarnya saya
punya harapan untuk dapat bersekolah lagi, mengambil program strata-2
metodologi pendidikan. Niat ini sudah saya rencanakan jauh-jauh hari, karena
saya merasa membutuhkan ‘ilmunya. Saya juga sudah mencari data bersama beberapa
teman dan pilihan yang terdekat adalah Universitas Sriwijaya. Sebetulnya kami
para ibu ini yang sudah sekian lama meninggalkan bangku kuliah, cukup merasa
sangsi juga dengan kemampuan kami.
Tetapi dengan niat mencari ilmu, maka kami kuatkan tekad.
Orang yang berilmu, khususnya
agama, dalam perspektif Al Qur’an disebut ‘aalim, jama’nya adalah ‘ulama. Dalam
keseharian, kita sering mendapati kata ‘Ulama dinisbatkan kepada para kyai atau
ustadz yang terkadang ada diantaranya masih bertentangan antara perkataan dan
perbuatannya, antara yang disampaikan dengan yang dilaksanakannya. Tetapi karena beberapa sebab disebutlah dia
sebagai ‘ulama.
‘Ulama, sejatinya adalah
orang-orang yang berilmu, yakni orang yang mengetahui dan memahami sesuatu,
yang dengan pemahamannya itu membawa rasa takutnya kepada Allah SWT. Dengan demikian ia akan menyelaraskan antara
perkataan dan perbuatannya, antara hati dengan tingkahlakunya, menghalalkan apa
yang dihalalkanNya, mengharamkan apa yang diharamkanNya, membolehkan apa yang
dibolehkanNya, dan melarang apa yang dilarangNya.
Niat inilah yang saya pasang
pertamakali sebelum memantapkan keinginan untuk sekolah lagi. Yakni mencari
pengetahuan, agar dengan pengetahuan itu dapat membuat lebih dekat kepadaNya. Terlebih
lagi dengan profesi sebagai Ibu yang berkewajiban memberikan pendidikan dan
teladan buat anak-anak. Karena rasul
berpesan “Al Ummu madrosatun li auladiha,
ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya”
Seorang ibu, adalah guru pertama
bagi anak-anaknya. Dari ibu-lah pondasi
pertama keilmuan dan kesalehan akan
tertegak dalam diri seorang anak. Proses itu dimulai bahkan sejak sang anak
masih berupa janin dalam kandungannya.
Kemudian, dengan sinergi yang baik antara ibu dan ayah, maka akan
terbentuk keluarga dan masyarakat yang berilmu yang akan sangat besar pengaruhnya
bagi kemajuan suatu bangsa. “You educate
a woman: you educate a generation (Brigham Young). Inilah alasan kedua
mengapa saya memberanikan diri pasang niat untuk sekolah lagi.
Alasan ketiga adalah karena
sekarang saya terlibat sebagai kepala sekolah dalam sebuah sekolah dasar yang kami
dirikan sebagai upaya memberikan kontribusi dalam mencerdaskan generasi
bangsa. Kami melihat kondisi sebelumnya dimana
lembaga pendidikan dasar disini belum ada yang concern mengusung pendidikan Islam sebagai basic knowledge dan
sebagai dasar pembentukan karakter siswa.
Dengan ketiga alasan inilah maka
saya berniat untuk dapat mencari ilmu lagi di tahun ini. Do’akan ya manteman :-)
Ibnu Mas'ud Radhiyallahu
Anhu berkata, "Janganlah kalian mempelajari ilmu karena tiga hal;
agar kalian bisa mendebat orang-orang bodoh, mendebat para fuqaha', dan
mengalihkan wajah manusia kepada kalian. Namun dengan ucapan dan perbuatan
kalian, carilah apa yang ada di sisi Allah, karena apa yang ada di sisi Allah
adalah abadi, sedang lainnya akan lenyap"
sumbergambar: http://www.babble.com/mom/10-inspirational-quotes-for-back-to-school-season/confucious/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar