Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim 7)
>>>>>
Teman, pernahkah merasakan
ini. Ingin melarikan diri sejenak,
menghindari hiruk pikuk rutinitas, kejaran-kejaran pekerjaan, tuntutan
orang-orang yang harus ditunaikan, bahkan terkadang tanpa memberikan hak orang
lain di hari libur, ataupun teriakan-teriakan kakak adik yang saling
mengganggu. Hhhh..membuang nafas yang
terengah-engah, membuang karbon dioksida yang terasa menyesakkan, dan mencoba
menghirup udara bersih untuk mengisi rongga dada, berharap para pembuluh darah
segera mengalirkannya ke otak, agar ia
bisa kembali jernih, dan emosi kembali ke standar ketenangan hingga stabil, dan
bersiap memulai aktivitas kembali.
Menjadi manusia, berarti
menanggung amanah. Amanah yang diberikan
oleh Allah sesuai kemampuan masing-masing orang. Itu janjiNya.
Maka kita hanya perlu bekerja keras, melaksanakan amanah-amanah
itu. Berusaha maksimal, sesuai
perintahNya, sesuai SOP yang telah diberikannya. Sisanya biarlah serahkan kepadaNya untuk membantu. Karena sejatinya, Ia-lah sang pemilik perkara. Maka Ia akan berikan jalan keluarnya. Selebihnya, kita hanya perlu menambahkan
kuantitas dan kualitas rasa kesyukuran kita kepadaNya.
Bersyukur, karena Ia memberikan
perhatian kepada kita. Ia memberikan
peluang kita menambah pahala atas kerja-kerja ikhlas kita. Ia berikan peluang menggugurkan dosa-dosa
melalui sakit dan lelah kerja kita, melalui peluh yang menetes dari setiap
kerja-kerja kita.
Ya Allah jadikanlah kami hambaMu
yang selalu bersyukur.
Kalaulah kerja-kerja itu kemudian
membuat kita lelah, mungkin itu manusiawi.
Kalaulah tekanan-tekanan itu pun membuat kita lelah, pasti itu manusiawi.
Tapi yakinilah firmanNya, la in
syakartum, la aziidannakum. Jika kamu
bersyukur pasti aku tambah untukmu”.
Ia akan tambahkan rezki yang kita dapat kan melalui kerja keras
itu. Ia akan lipatgandakan rezki yang
kita usahan melalui kelelahan itu. Maka
yakinlah firmanNya..Lain syakartum la
aziidannakum.
Dan sebaliknya, jika kita enggan
bersyukur, jika kita justru mengingkari apa yang telah Ia berikan, kita
keluhkan susahpayah kita dalam bekerja, maka ingatlah firmanNya “Walain
kafartum, inna azaabii lasyadiid’, Jika
kamu mengingkari, sesungguhnya balasanKu amat sangat keras.”
Sungguh, kita berlindung kepada
Allah dari azabnya yang keras. Mudah
saja memulainya. Mari mensyukuri apapun
yang telah dihadiahkanNya untuk kita.
Mensyukuri, sekecil apapun (menurut kita) hadiahNya untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar