
“Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang mengajak kepada Allah, berbuat
kebaikan, dan berkata, sesungguhnya aku adalah orang yang berserahdiri”. (QS 41
: 33)
Dalam berinteraksi dengan banyak anak di
sekolah, sebagai guru kami sering mendapati anak-anak yang suka melontarkan
kata-kata yang tidak sopan. Cukup sulit mengubah kebiasaan ini karena anak-anak
mendapati kata-kata itu hampir sepanjang hari di lingkungannya. Perlu usaha
keras untuk mengganti kebiasaan anak untuk bertuturkata yang baik. Tentunya orangtua
dan guru sebagai lingkungan terdekat harus membiasakan diri dan mencontohkan karakter
ini karena anak akan meniru dari lingkungan terdekatnya.
Orang yang terbaik perkataannya disisi Allah adalah orang yang lisannya
senantiasa mengajak pada penyembahan kepada Allah, dan menyuruh pada kebaikan
yakni menjalankan perintah2 Nya,meninggalkan larangan2nya. Lisan yang selalu menyatakan ketundukan diri
dihadapanNya
Lisan yang demikian tentu akan basah oleh
zikir. Mengingat Allah sebelum melontarkan kata-kata. Menimbang dengan timbangan Allah, sebelum
menggerakkan lisan.
Mengutip apa yang diungkapkan Dorothy Law
Nolte:
Jika anak dibesarkan dengan
celaan, maka ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya
Semuanya berawal dari lisan. Lisan
yang sering mencela akan menumbuhkan kebiasaan memaki. Lisan yang melontarkan
kata-kata permusuhan akan berdampak pada perilaku menyimpang. Tetapi lisan yang penuh empati, toleransi,
motivasi, dan kelembutan, akan menumbuhkan kebiasaan positif anak, yang akan
menuntunnya dalam keberhasilan.
sumber : Qur'an
Pendidikan Karakter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar