Selasa, 24 Desember 2013

Pembelajaran Elektronik, Sarana Mencetak Generasi Berkualitas



Sebagai guru yang berdomisili di kecamatan yang jauh dari ibukota provinsi di Sumatera, kami menyambut gembira majunya perkembangan teknologi dan informasi.  Banyak proses yang dapat kami (pihak sekolah) lakukan melalui media elektronik yang terkoneksi internet, misalnya untuk mengakses Pangkalan Data Penjamin Mutu Pendidikan, salah satu Program yang diluncurkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendata dan mengaktifkan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Pendidik, serta pendaftaran dan pengajuan Nomor Induk Siswa Nasional, yang keduanya hanya dapat diakses dengan menggunakan media elektronik yang terkoneksi internet.

Bagi siswa, pembelajaran dengan menggunakan media elektronik (e-learning) pun memberikan banyak dampak positif.  Informasi pendidikan yang dibutuhkan tidak hanya dapat diakses oleh siswa di kota melainkan juga oleh mereka yang berada di daerah.


Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, penggunaan  elektronik sebagai media pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan kini sudah tak asing lagi.  Hampir seluruh sekolah mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi sudah menggunakannya.  Jika pada awalnya (1990) penggunaan media elektronik ini secara offline dengan CBT (Computer-Based Training), seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat dunia pendidikan mulai terkoneksi melalui jaringan internet pada tahun 1997 dengan munculnya Learning Management System (LMS)  yang  berkembang secara total mulai tahun 1999, baik untuk pembelajar maupun untuk administrasi belajar-mengajar.

Di masa sekarang ini ada banyak manfaat menggunakan metode e-learning baik bagi guru maupun siswa, diantaranya :

1.  Efisiensi Waktu
Dengan metode ini guru dapat menghemat waktu untuk menyampaikan lebih banyak informasi,  sehingga waktu yang ada dapat digunakan lebih efisien untuk memfasilitasi kreatifitas  guru dan siswa dalam proses pengembangan Kegiatan Belajar Mengajar.

2.  Fleksibel
Siswa dapat mengerjakan tugas-tugas di luar kelas dan berkomunikasi dengan gurunya tidak terbatas pada ruang dan waktu di dalam kelas saja.

3. Lebih Mudah
Selain itu, dengan e-learning Kegiatan Belajar Mengajar dapat menjadi lebih mudah karena berbagai macam aplikasi yang tersedia dalam komputer sangat mendukung proses pembelajaran, seperti microsoft power point, ecxel, foto dan animasi, grafik, audio, bahkan klip film edukasi, sehingga kelas tidak terasa membosankan bagi siswa. Terlebih jika komputer dapat terkoneksi dengan jaringan internet,  maka siswa pun dapat mengakses lebih banyak informasi pendukung yang dibutuhkan dengan mudah.

4. Lebih Menarik
Pembelajaran dengan media elektronik terlebih bagi siswa di sekolah dasar dapat memberikan alternatif yang dapat membuat siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas.

5. Pembelajaran Berpusat pada Siswa.
Sesuai harapan kurikulum 2013, dengan pembelajaran elektronik siswa dituntut proaktif dan mandiri untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media yang telah disediakan oleh guru.  Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan narasumber.

5. Jangkauan Lebih Luas
Dengan pembelajaran elektronik yang terkoneksi internet, siswa bisa bergabung dengan aneka forum diskusi dan komunitas pendidikan sehingga bisa mendapatkan informasi dari lebih banyak sumber. Guru dan siswa juga dapat mengakses perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir dengan lebih cepat.

Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode e-learning ini di lembaga pendidikan :

1.  Sebagai lembaga pencetak generasi penerus bangsa, lembaga pendidikan tidak hanya bertumpu pada perbaikan aspek kognitif siswa, namun juga berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa.  Kurikulum yang berulangkali direvisi menunjukkan i’tikad baik pemerintah mendukung perbaikan karakter siswa. Dan pembentukan karakter haruslah dipraktekkan dan dicontohkan, utamanya oleh lingkungan terdekatnya di sekolah, dalam hal ini guru.  Siswa membutuhkan role model. Oleh karenanya penerapan metode e-learning ini hendaklah digunakan hanya sebagai penunjang, bukan sebagai pengganti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 

2. Derasnya arus informasi melalui internet juga harus diwaspadai.  Sudah bukan rahasia jika beberapa situs yang mengatasnamakan pendidikan ketika diakses ternyata berisi konten yang justru merugikan dunia pendidikan.

3.  Penerapan metode ini menuntut siswa jujur dan mandiri. Perilaku belajar siswa yang buruk dan kultur budaya belajar lingkungan disekitarnya yang tidak mendukung akan membuat tingkat keberhasilan menjadi sangat rendah.

4. Guru dituntut mempunyai kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi, serta menguasai sofwarenya.

5.  Penerapan e-learning akan memakan biaya yang tinggi, karena baik lembaga pendidikan maupun siswa harus menyediakan sarana dan prasarananya jika tidak ingin tertinggal.
Penggunaan  media elektonik dalam proses pembelajaran dapat sangat mendukung proses belajar mengajar jika digunakan secara bijaksana.  Beberapa kekurangan di atas dapat diatasi dengan adanya kerjasama terpadu antara pihak sekolah dan siswa serta orangtua utamanya bagi siswa di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah.  Tentu dibutuhkan pula peran  pemerintah dalam meregulasi dan menyediakankan infrastruktur penunjang telekomunikasi yang dibutuhkan, sehingga pemerataan pendidikan dapat terlaksana hingga ke daerah-daerah secara baik.

Pihak swasta dalam hal ini operator penyedia layanan data juga punya andil besar. XL sebagai operator penyedia layanan data terbesar sangat memahami kebutuhan dunia pendidikan akan koneksi internet saat ini.  Oleh karenanya XL telah meluncurkan banyak program yang mendukung pendidikan diantaranya :

1.  Program Internet Sehat.  Saat ini  internet tidak hanya digunakan oleh kalangan dewasa namun juga sudah dapat diakses oleh anak-anak.  Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak ini XL meluncurkan  Buku Panduan Internet Sehat yang bertujuan mengingatkan bahwa perkembangan teknologi infrastruktur telekomunikasi dan internet haruslah dibarengi dengan berbagai upaya menumbuhkan konten yang bermanfaat dan etika berjejaring di dunia maya secara sehat.

2. Program Sistem Informasi Sekolah Terpadu (Sifoster) yakni sistem yang berfungsi untuk memberikan informasi denagan cepat kepada siswa maupun orangtua tentang nilai, absensi, pembayaran uang sekolah, bimbingan karir, bimbingan konseling, dan informasi lain yang bisa dilakukan melalui fungsi broadcast SMS.  Di kecamatan Muara Enim sendiri XL telah bekerjasama dengan 3 sekolah menengah yakni SMA PGRI, SMK PGRI dan MAN Muara Enim untuk melaksanakan program sifoster ini.

Dengan peran aktif semua pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swasta penyedia layanan data, tentu kita optimis pembelajaran elektronik ini akan dapat menunjang keberhasilan program pendidikan dalam mencetak generasi penerus bangsa berkualitas. Semoga.

Muara Enim, 24 Desember 2013

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar