Sebagai guru yang berdomisili di
kecamatan yang jauh dari ibukota provinsi di Sumatera, kami menyambut gembira
majunya perkembangan teknologi dan informasi.
Banyak proses yang dapat kami (pihak sekolah) lakukan melalui media
elektronik yang terkoneksi internet, misalnya untuk mengakses Pangkalan Data
Penjamin Mutu Pendidikan, salah satu Program yang diluncurkan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendata dan mengaktifkan Nomor Unik Pendidik
dan Tenaga Pendidik, serta pendaftaran dan pengajuan Nomor Induk Siswa Nasional,
yang keduanya hanya dapat diakses dengan menggunakan media elektronik yang
terkoneksi internet.
Bagi siswa, pembelajaran dengan
menggunakan media elektronik (e-learning)
pun memberikan banyak dampak positif. Informasi pendidikan yang dibutuhkan tidak
hanya dapat diakses oleh siswa di kota melainkan juga oleh mereka yang berada
di daerah.
Seiring berkembangnya teknologi
informasi dan komunikasi, penggunaan elektronik sebagai media pembelajaran di
lembaga-lembaga pendidikan kini sudah tak asing lagi. Hampir seluruh sekolah mulai dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi sudah menggunakannya.
Jika pada awalnya (1990) penggunaan media elektronik ini secara offline dengan CBT (Computer-Based
Training), seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat dunia pendidikan
mulai terkoneksi melalui jaringan internet pada tahun 1997 dengan munculnya Learning Management System (LMS) yang berkembang
secara total mulai tahun 1999, baik untuk pembelajar maupun untuk administrasi
belajar-mengajar.
Di masa sekarang ini ada banyak
manfaat menggunakan metode e-learning
baik bagi guru maupun siswa, diantaranya :
1. Efisiensi Waktu
Dengan metode ini guru dapat
menghemat waktu untuk menyampaikan lebih banyak informasi, sehingga waktu yang ada dapat digunakan lebih
efisien untuk memfasilitasi kreatifitas guru
dan siswa dalam proses pengembangan Kegiatan Belajar Mengajar.
2. Fleksibel
Siswa dapat mengerjakan
tugas-tugas di luar kelas dan berkomunikasi dengan gurunya tidak terbatas pada
ruang dan waktu di dalam kelas saja.
3. Lebih Mudah
Selain itu, dengan e-learning
Kegiatan Belajar Mengajar dapat menjadi lebih mudah karena berbagai macam
aplikasi yang tersedia dalam komputer sangat mendukung proses pembelajaran,
seperti microsoft power point, ecxel, foto dan animasi, grafik, audio, bahkan
klip film edukasi, sehingga kelas tidak terasa membosankan bagi siswa. Terlebih
jika komputer dapat terkoneksi dengan jaringan internet, maka siswa pun dapat mengakses lebih banyak
informasi pendukung yang dibutuhkan dengan mudah.
4. Lebih Menarik
Pembelajaran dengan media
elektronik terlebih bagi siswa di sekolah dasar dapat memberikan alternatif
yang dapat membuat siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran di
kelas.
5. Pembelajaran Berpusat pada
Siswa.
Sesuai harapan kurikulum 2013, dengan
pembelajaran elektronik siswa dituntut proaktif dan mandiri untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan menggunakan media yang telah disediakan oleh guru. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan
narasumber.
5. Jangkauan Lebih Luas
Dengan pembelajaran elektronik
yang terkoneksi internet, siswa bisa bergabung dengan aneka forum diskusi dan komunitas
pendidikan sehingga bisa mendapatkan informasi dari lebih banyak sumber. Guru
dan siswa juga dapat mengakses perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir dengan
lebih cepat.
Namun demikian, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode e-learning ini di lembaga pendidikan :
1. Sebagai lembaga pencetak generasi penerus
bangsa, lembaga pendidikan tidak hanya bertumpu pada perbaikan aspek kognitif
siswa, namun juga berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa. Kurikulum yang berulangkali direvisi
menunjukkan i’tikad baik pemerintah mendukung perbaikan karakter siswa. Dan
pembentukan karakter haruslah dipraktekkan dan dicontohkan, utamanya oleh
lingkungan terdekatnya di sekolah, dalam hal ini guru. Siswa membutuhkan role model. Oleh karenanya penerapan metode e-learning ini hendaklah digunakan hanya sebagai penunjang, bukan
sebagai pengganti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
2. Derasnya arus informasi
melalui internet juga harus diwaspadai.
Sudah bukan rahasia jika beberapa situs yang mengatasnamakan pendidikan
ketika diakses ternyata berisi konten yang justru merugikan dunia pendidikan.
3. Penerapan metode ini menuntut siswa jujur dan
mandiri. Perilaku belajar siswa yang buruk dan kultur budaya belajar lingkungan
disekitarnya yang tidak mendukung akan membuat tingkat keberhasilan menjadi
sangat rendah.
4. Guru dituntut mempunyai kemampuan
mengelola kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi, serta menguasai sofwarenya.
5. Penerapan e-learning
akan memakan biaya yang tinggi, karena baik lembaga pendidikan maupun siswa harus
menyediakan sarana dan prasarananya jika tidak ingin tertinggal.
Penggunaan media
elektonik dalam proses pembelajaran dapat sangat mendukung proses belajar
mengajar jika digunakan secara bijaksana.
Beberapa kekurangan di atas dapat diatasi dengan adanya kerjasama
terpadu antara pihak sekolah dan siswa serta orangtua utamanya bagi siswa di
tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah.
Tentu dibutuhkan pula peran pemerintah
dalam meregulasi dan menyediakankan infrastruktur penunjang telekomunikasi yang
dibutuhkan, sehingga pemerataan pendidikan dapat terlaksana hingga ke
daerah-daerah secara baik.
Pihak swasta dalam hal ini operator penyedia layanan data
juga punya andil besar. XL sebagai operator penyedia layanan data terbesar sangat
memahami kebutuhan dunia pendidikan akan koneksi internet saat ini. Oleh karenanya XL telah meluncurkan banyak program
yang mendukung pendidikan diantaranya :
1. Program Internet Sehat. Saat ini internet tidak hanya digunakan oleh kalangan
dewasa namun juga sudah dapat diakses oleh anak-anak. Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan
anak ini XL meluncurkan Buku Panduan
Internet Sehat yang bertujuan mengingatkan bahwa perkembangan teknologi
infrastruktur telekomunikasi dan internet haruslah dibarengi dengan berbagai
upaya menumbuhkan konten yang bermanfaat dan etika berjejaring di dunia maya
secara sehat.
2. Program Sistem Informasi Sekolah Terpadu (Sifoster) yakni
sistem yang berfungsi untuk memberikan informasi denagan cepat kepada siswa
maupun orangtua tentang nilai, absensi, pembayaran uang sekolah, bimbingan
karir, bimbingan konseling, dan informasi lain yang bisa dilakukan melalui
fungsi broadcast SMS. Di kecamatan Muara
Enim sendiri XL telah bekerjasama dengan 3 sekolah menengah yakni SMA PGRI, SMK
PGRI dan MAN Muara Enim untuk melaksanakan program sifoster ini.
Dengan peran aktif semua pihak, termasuk pemerintah dan
lembaga swasta penyedia layanan data, tentu kita optimis pembelajaran
elektronik ini akan dapat menunjang keberhasilan program pendidikan dalam
mencetak generasi penerus bangsa berkualitas. Semoga.
Muara Enim, 24 Desember 2013
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar